Wah masukan datang,... Akhirnya ada merespon, setelah
catatan seorang jomblo yang menggambarkan kehidupan si jomblo dianggap ungkapan
tentang nasib tulisan ini mulai disusun. Awalnya tulisan sebelumnya hanya ingin
menggambarkan kehidupan romansa seorang jomblo yang miris, tragis dan
sadis..hahaha
Jomblo katanya bukan nasib tapi pilihan, ahhh entahlah
antara nasib dan pilihan itulah kehidupannya. Mungkin karena cerita kemarin kisah
cintanya miris, tragis dan sadis ya dianggap sebagai nasib..
Kali ini mau cerita tentang kisah satu malam, cieee
seru sepertinya nih..sabar ya
Alkisah..hahaha sepeerti dongeng saja, dulunya si
jomblo setelah sekitar sebulan merantau
sempat kenal sama satu cewek single (hehehe sama" jomblo nih), maaf nama
sedikit dirahasiakan...malam tadi adalah keberuntungan si jomblo karena bisa
dekat lagi sama si cewek. Wah singkat banget ya cerita kalau langsung ketik
END...
Ssssssttttttt...sewaktu catatan seorang jomblo
diupload dan disebar lewat facebook, teman" si jomblo ikutan beri komentar
tp bukan maslah isinya. Komentar mulai dari sekedar ejekan, sampe undangan juga
ada, apapun itu yang jelas aku tetap harus belajar nulis.
UNDANGAN wah menarik ya, karena udah tau acaranya
bakal ada si cewek...walaupun harus datang terlambat karena ada ujian sampe jam
21.00 si cewek tetap menunggu si Jomblo. So sweet..hahaha maklum si cewek jadi pelaksana
acara (gubrakkk).
Kesan pertama ya malu-malu (isin-isin) karena ternyata
si cewek jadi penerima tamu, wah gak kebayangkan si Jomblo dengan mulut mangap,
mata tertuju pada satu titik, tangan gemetaran, keringatan seperti curug sewe
(kendal). Semakin keki ketika seorang pria berambut panjang berwajah garang
mulai usil, mengulurkan tangannya terus bilang "sah"..ini maksudnya
apaan coba? Padahal dalam hati si Jomblo senang banget semoga sah beneran.
Maklum jarang dibelai. Si cewek hanya diam, senyum dan memandang di Jomblo tak
ada hal menarik saat itu. Setelah 2 jam di tempat kegiatan si Jomblo mulai
risih, soalnya tidak punya teman untuk bicara sementara si cewek masih sibuk
dengan urusan dalam acara itu. Kira-kira si Jomblo ngapain coba? Dalam sejam,
rokok yang baru saja dibeli langsung ludes...benar-benar apes, berharap bertemu
tapi yang ada malah dicuekin.
1 jam kemudian teman si cewek yang tau kedekatannya
dengan si jomblo, minta si cewek duduk di samping si jomblo. Asik, mulai tenang
nih si jomblo. Suasana berubah, sama-sama pemalu tak banyak kata yang keluar
dari mulut keduanya. Kembali garing lagi, tiba-tiba suara sirene dari mulut
kompor mulai menggoda jadinya si cewek dan si jomblo malu-malu lagi. Semakin
malam, akhirnya pembahasan mulai asik tak ada rasa malu-malu dengan orang
disekitarnya (dunia milik berdua #kafirlumblo) sampai akhirnya moment indah itu
selesai dengan sebuah kata pamit dari si cewek karena ingin pipis. Ya elaaaah
gak asik banget, kayak sinetron dikit dong mblo.
Sejak saat itu si cewek tak terlihat lagi disekitar
tempat si jomblo menunggunya sampai dengan pagi hari. Hanya suara kodok,
hebusan angin serta embun yang mulai muncul menemani si jomblo. Walaupun sepi
sunyi senyap paling tidak dengan perbimcangan yang cukup lama, hati si jomblo
tidak begitu kecewa kedatangannya memberikan warna dan senyum bahagia buat si
jomblo.
Waktu terus berlalu si jomblo tak berniat untuk
memejamkan matanya, entah kenapa hal itu dia lakukan. Apakah untuk tetap
terjaga menunggu si cewek muncul secara tiba-tiba? Seperti hantu ya. Apakah si
jomblo merasa itu adalah mimpinya? Apakah si jomblo tak ingin menghapus cerita
malam itu dengan mimpi yang tak jelas? Apapun itu hanya jomblo yang tau.
Mungkin usaha jomblo untuk tidak tidur berhasil,
lagi-lagi hal indah bagi si jomblo hadir. Si cewek muncul dari sebuah ruangan
saat waktu subuh, tak menunggu lama mereka saling mendekat satu sama lain, di pelataran
parkir mereka kembali bercerita tanpa ada keraguan. Entah apa yang mereka
ceritakan, yang tergambar hanya raut muka bahagia oleh senyum keduanya. Mulai dari langit masih gelap
hingga suara burung-burung berkicau mereka terus berbicara, berdiri tak
mengenal lelah mungkin karena faktor bahagia. Pagi menyambut dengan sinar
mentari, salah seorang menghampiri mereka berdua dan meminta si cewek untuk
membantunya. Percakapan berakhir, tanpa sebuah kata perpisahan mereka terpisah
lagi hanya dalam hitungan detik...
Semoga saja mereka berjumpa lagi